Kritik Cerpen "Tahi Lalat" Karya M. Shoim Anwar

              Cerpen Tahi Lalat karya M. Shoim Anwar (2017) menunjukkan adanya sebuah gosip mengenai pembicaraan isu kehidupan dan privasi pak Lurah beserta istrinya.  Pembicaraan ini dilakukan oleh warga kampungnya atas kinerja pemerintahan pak Lurah selama menjabat dan bakal mencalonkan kembali di periode selanjutnya. Hal ini menjadikan warganya lebih berpikir kembali mengenai kinerja yang telah dilakukan selama menjabat. Dimulai dari kehidupan rumah tangga pak Lurah yang pernah menikahi istri kedua dan menceraikan istri pertama, janji-janji politik yang belum terlaksanakan, sampai isu mengenai posisi tahi lalat Istri pak Lurah di dada sebelah kiri.

          Banyak pesan yang bisa diangkat dalam cerpen Tahi Lalat ini. Cerpen tersebut menunjukkan adanya sikap dan tindakan masyarakat mengenai calon bakal pemimpin di desanya. Masyarakat akan mencari informasi mengenai seluk beluk kehidupan, pendidikan, prestasi, sampai ke riwayat hidup calon pemimpinnya. Hal ini akan dilakukan masyarakat sebagai bahan pertimbangan maupun tolok ukur ketika memilih calon pemimpin sesuai dengan visi dan misinya menyejahterakan masyarakat. Namun lain halnya dalam cerita Tahi Lalat ini yang sedang diperbincangkan oleh masyarakat adalah mengenai privasi dari istri kedua Pak Lurah. Seperti pada kutipan berikut ini.

“Pak Lurah tak pernah berkomentar atas pembicaraan yang menyangkut istrinya. Kami memilih diam ketika dia lewat. Ini berbeda ketika yang lewat istrinya. Orang-orang mendehem, pura-pura batuk ketika ada istri Pak Lurah, tersenyum dan menyapa basa-basi. Tapi, dari arah belakang, mereka membuat isyarat gerakan gelembung di dada, kemudian menuding-nudingkan telunjuk ke dada sebelah kiri.”

                Kutipan ini menunjukkan adanya pembicaraan gosip tertujukan kepada istri Pak Lurah. Masyarakat bergosip secara sembunyi-sembunyi dan bermain belakang. Walaupun begitu masyarakat juga menelisik seluruh badan istri Pak Lurah, hal ini menunjukkan bahwa masyarakat mengkritik isu penyebaran berita bahwa istri Pak Lurah memiliki tahi lalat di dada sebelah kiri yang ditafsirkan siapa yang memiliki hubungan khusus dengan istri Pak Lurah sehingga mengetahui posisi tahi lalat di dada kiri istri Pak Lurah.

              Citra perempuan dalam tokoh istri Pak Lurah ini menjadi suluh bahan pembicaraan masyarakat atas karena tindakannya, seperti tersebarnya aib berita mengenai posisi tahi lalat di tubuhnya, kemudian hubungan kedekatannya dengan bos proyek perumahan saat tidak ada Pak Lurah di rumah. Seharusnya sebagai perempuan yang memiliki suami berkedudukan harus bisa menjaga wibawa ataupun marwahnya agar tidak diperbincangkan aib keluarga dan suaminya oleh orang lain.

           Cerpen Tahi Lalat ini juga mengangkat pesan bahwa dalam pemilihan calon pemimpin harus juga dilihat kinerja kerja sebelumnya, jangan sampai terpedaya oleh janji-janji manis yang dibawakan oleh calon kandidatnya. Seperti yang terjadi dalam cerita tersebut masyarakat terpedaya oleh buaian janji akan mendapatkan pekerjaan setelah berhasil menjual tanah miliknya. Sehingga setelah terjual masyarakat berkeluh kesah atas akibat tindakannya.

            Cerpen Tahi Lalat ini ditulis oleh penulisnya dengan baik, cerita yang mengandung pesan politik namun ringan dibaca. Hal ini dibuktikan dengan pesan yang ingin disampaikan oleh penulis mudah dipahami dan sarat akan nilai.


Komentar