Sebuah
kisah mengenai istri Rasulullah shallahu 'alaihi wassalam yaitu Khadijah binti
Khuwalid. Khadijah binti Khuwalid adalah wanita bidadari dua negeri. Wanita
yang terbaik di alam semesta. Wanita paling sempurna akhlaknya, agamanya,
kecerdasannya bahkan kemuliaannya. Allah memadukan semua sisi-sisi akhlaqul
karimah wanita dalam diri Khadijah binti Khuwalid.
Khadijah seperti Maryam binti Imran
dalam hal kesucian, ibadah, keterjagaan, kekhusyukan dan ketundukannya; Seperti
Asiyah binti Muzahim (istri Fir'aun) dalam hal kedekatan dengan Rabb-nya.
Kecintaan kepada Rabb Sang Pencipta serta kebenciannya terhadap kedzaliman;
Seperti Bilqis (Ratu Saba') dalam hal kecerdasan, kemuliaan, kekuatan karakter
dan kepandaian mengatur serta mengendalikan urusan. Khadijah dengan semua
keistimewaannya ini akan diceritakan bagaimana kisahnya sebagai wanita paling
sempurna bidadari dua negeri yaitu dunia dan akhirat.
Nama lengkap Khadijah binti Khuwalid
bin Asad bin Abdul Uzza, saudara dari Abdul Manaf. Nasabnya bertemu dengan
nasab Rasulullah shallahu 'alaihi wassalam kepada kakek keempat keduanya, yakni
dari Qushaiy.
Ibu dari Khadijah bernama Fathimah
binti Zaidah binti Abdu Manaf. Ayahnya bernama Khuwalid seorang pemuka dari
Bani Asad bin Abdul Uzza. Khuwalid adalah seorang yang berpikiran cerdas, kaya
raya, terhormat, dan konsisten memegang akhlak mulia. Ia terkenal dengan selalu
menjunjung tinggi harga diri, kejujuran, amanat, dan kesetiaan.
Sedangkan sepupunya, yakni Waraqah bin
Naufal bin Asad, adalah salah satu dari empat ahli hikmah Arab di zaman mereka
yang tidak mengikuti dan tidak rela melihat tindakan Quraisy yang membuat
patung-patung yang kemudian mereka sembah di sekitar keliling Ka’bah.
Waraqah mencari agama yang lurus,
agama Ibrahim. Waraqah akhirnya memeluk agama Nasrani kemudian ia belajar
tentang akhlak mulia dan budi pekerti sehingga jiwanya suci dan bersih dari
noda syirik. Waraqah tidak seperti orang-orang jahiliah lainnya. Ia tidak
meminum khamr, tidak bermain judi, tidak mengikuti tradisi membunuh bayi dan
anak gadis secara hidup-hidup. Dari sini dapat diketahui bahwa Khadijah
tergolong orang Arab yang terhormat serta dalam keluarga bangsawan, berwibawa,
taat beragama, dan jauh dari tindakan jahiliyah orang-orang Quraisy. Khadijah
memiliki sifat kemuliaan, budi pekerti, ketegasan sikap, serta keindahan fisik
dan perilaku.
Komentar
Posting Komentar